Kerikil, Kota Cirebon – Rencana aksi unjuk rasa pada 11 September yang digagas Gerakan Rakyat Cirebon (GRC) resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil setelah aspirasi masyarakat yang mereka bawa mendapat tanggapan langsung dari Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, dalam audiensi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Gedung Setda Kota Cirebon, Minggu (24/8).
Koordinator Lapangan GRC, Reno Sukriano, menegaskan bahwa pertemuan berjalan dengan itikad baik dan semua pokok tuntutan berhasil disampaikan.
“Alhamdulillah hari ini kami hadir dengan niat baik, memenuhi undangan Pak Wali Kota. Fokus kami terkait penyesuaian PBB-P2 dan optimalisasi perusahaan daerah agar ke depan bisa lebih baik,” kata Reno.
Dalam audiensi, Reno menyampaikan agar penyesuaian Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tidak membebani masyarakat kecil.
“Kami minta rumah tinggal tidak dinaikkan. Tetapi kalau rumah tinggal difungsikan untuk bisnis dengan kapasitas besar, silakan dinaikkan demi peningkatan PAD,” jelasnya.
Selain itu, GRC menekankan pentingnya pembenahan dan optimalisasi perusahaan daerah agar mampu memberi kontribusi nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Reno menyebut, seluruh aspirasi sudah direspons positif oleh Wali Kota. Karena itu, rencana aksi pada 11 September dinyatakan batal.
“Hari ini semua tuntutan kami sudah disampaikan. Insya Allah Pak Wali Kota sanggup melaksanakan, karena itu bagian dari tugas dan fungsi bersama demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, GRC tidak berafiliasi dengan gerakan manapun. “Kami berdiri sendiri atas nurani, agar persoalan masyarakat bisa diselesaikan secara baik bersama pemerintah,” tambahnya.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyambut baik langkah GRC yang memilih jalur dialog.
“Buat saya, sebagai Kepala Daerah, bisa dikunjungi oleh kawan-kawan GRC itu sebuah kehormatan. Semua masukan akan jadi perhatian pemerintah,” katanya.
Effendi memastikan, isu PBB maupun persoalan lain akan dievaluasi secara serius.
“Terkait PBB dan hal lainnya, saya butuh masukan seperti ini. Maka apa yang direncanakan 11 September sudah selesai hari ini. Insya Allah aksi dibatalkan karena aspirasi sudah tersampaikan,” tegasnya.
Dengan tercapainya kesepahaman ini, GRC berharap sinergi antara masyarakat dan pemerintah terus terjalin.
“Kami hanya ingin Cirebon kondusif, aman, damai, dan pembangunan bisnis bisa berjalan maksimal,” tutup Reno.(*)