Kerikil, Indramayu- Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, adalah lembaga yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Quran di masyarakat sekaligus sebagai upaya peningkatan kelancaran membaca Al Quran di kalangan mahasiswa, pelajar maupun anggota Pramuka.
LPTQ memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan keagamaan, terutama dalam bidang tilawah atau seni membaca Al-Quran termasuk pengembangan ilmu-ilmu Al-Quran lainnya. Jajaran LPTQ pun bersama Asiten Daerah bidang Pemerintahan dan Kesra, Jajang Sudrajat, dalam upayanya melaksanakan program unggulan REANG yakni Religius, mulai Kamis (21/8/2025) melakukan uji coba kegiatan siswa belajar membaca Al Quran yang untuk sementara diterapkan di UPTD SDN 1 Lemahabang jalan merak nomor 5 kelurahan Lemahabang Kecamatan Indramayu.
Menurut Jajang, uji coba kegiatan siswa belajar membaca Al Quran sangatlah penting, karena selain sebagai jawaban atas problem keterbatasan literasi tuntas buta aksara Al-Qur’an dan telah tersedianya rumah Tahfidz yang didirikan LPTQ Kabupaten Indramayu, juga dengan adanya kegiatan ini diharapkan para siswa/siswi dapat mengamalkan dan memahami betapa pentingnya pendidikan keagamaan. Dengan belajar membaca Al Quran atau mengaji pun bisa membangun mental dan menebarkan kebaikan kepada setiap anak agar terhindar dari pengaruh negatif yang di timbulkan handphone, termasuk secara tidak langsung mendidik anak anak menjadi disiplin, bertanggungjawab, serta saling menghargai sesama.
“Pada kegiatan siswa-siswi belajar membaca Al Quran inipun pihak LPTQ akan mengerahkan tenaga pengajar baca Al Quran dengan waktu pembelajaran setiap hari Senin, Selasa dan Rabu, sedangkan untuk sementara kegiatan tersebut hanya dilaksanakan di UPTD SDN 1 Lemahabang,” ujar Jajang Sudrajat.
Kepala UPTD SDN 1 Lemahabang, Titin Herifah, sangat merespon dan bangga karena lembaga pendidikan yang dipimpinnya terpilih oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu sebagai pilot project siswa belajar membaca Al Quran atau peserta didik mengaji.
Dikatakannya, pada kegiatan siswa-siswi membaca Al Quran yang dibimbing ustadz – ustadzah LPTQ itu, pihaknya akan menyertakan seluruh siswa-siswi mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Meski demikian, kalau dimungkinkan pembelajaran membaca Al Quran atau belajar mengaji inipun akan disisipkan disela-sela kegiatan belajar mengajar pada hari Kamis dan Jumat. Tidak hanya pada hari Senin, Selasa, Rabu,” ujarnya.
Sementara itu, Natan dan Atia, siswa-siswi yang akan mengikuti kegiatan belajar membaca Al Quran atau belajar mengaji mengaku akan benar-benar menekuni kegiatan belajar membaca Al Quran atau belajar mengaji. Baginya, belajar membaca Al Quran akan terasa mudah jika selalu didampingi ustad dan ustadzah. (Red)
