Kerikil.id, Indramayu – Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan sejumlah orang ketika berlangsung arak-arakan singa Depok di wilayah Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang korbannya seorang dokter, akhirnya berujung pada laporan Polisi. Pihak korban meminta aparat Kepolisian segera memproses hukum para pelakunya dan menuntut keadilan atas peristiwa pengeroyokan tersebut.
Dokter Baskar, korban pengeroyokan yang kejadiannya persis di depan Klinik sekaligus tempat tinggal, mengatakan, sebelum peristiwa naas terjadi, dirinya menerima telepon dari istri yang bercerita ketika perjalanan pulang kerja dan melewati rombongan arak-arakan singa Depok, diperlakukan tidak menyenangkan oleh seseorang sehingga menyebabkan adu mulut dan kaca spion mobilnya rusak.
“Mendengar istri bercerita melalui sambungan telepon sambil menangis ketakutan, saya bergegas pulang kerumah menggunakan sepeda motor dengan ditemani seorang karyawan dan begitu sampai di rumah segera turun dari kendaraan sambil memegang helm bermaksud hendak menyeberang jalan raya menanyakan permasalahan sebenarnya pada orang yang dimaksud. Hanya saja ketika saya berada ditengah jalan, mendadak dihadang oleh sekelompok orang sambil di dorong mundur hingga kembali di depan rumah saya,” ungkap dr. Baskar saat ditemui dikediamannya, Minggu (26/10/2025).
Setelah dr. Baskar terpojok, beberapa orang mulai menyerangnya. Dia pun mencoba bertahan semampu mungkin, bahkan karyawannya juga mendapat perlakuan yang sama terkena pukulan para pelaku.
“Saat itu ada yang ikut melerai dan menyarankan saya untuk segera masuk ke dalam rumah. Awalnya saya sempat terdiam, setelah itu dia pun kembali menyuruh saya masuk agar tidak terjadi sesuatu yang lebih fatal lagi. Akhirnya saya pun mengalah dan masuk ke dalam rumah,” terangnya
Usai kejadian, dr.Baskar melaporkan peristiwa tersebut ke petugas Polsek Anjatan, melakukan visum dan sejumlah saksi sudah diperiksa untuk diminta keterangan seputar peristiwa tersebut.
Ditempat yang sama, drg.Irma Fitriasari, yang merupakan istri dr.Baskar korban pemukulan, menceritakan kronologis awal mendapatkan tindakan tidak menyenangkan dari seseorang.
“Saat hendak pulang melintasi rombongan arak-arakan, saya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dan sempat adu mulut dengan seseorang yang kemudian diketahui kalau dia itu Kuwu. Bahkan kaca spion mobil saya dirusaknya,” ucap drg. Irma.
Kejadian itupun berlanjut hingga drg. Irma Fitriasari tiba di rumah. Karena merasa ketakutan, akhirnya menelepon suami yaitu dr.Baskar agar segera pulang. Dan ketika suaminya pulang, terjadilah peristiwa pengeroyokan yang ironisnya disaksikan pula oleh anak kecilnya tersebut.
“Anak saya sampai menangis ketakutan. Sampai saat ini anak saya trauma, takut untuk keluar rumah bahkan sempat tidak mau sekolah. Fisik saya tidak terluka, tapi psikis saya dan mental anak saya sangat terganggu. Saya meminta keadilan untuk itu,” jelasnya sambil menahan tangis.
Hingga saat ini, kasus tersebut dalam penanganan aparat kepolisian.(Red)
