Kerikil, Jakarta – Dalam dunia otomotif, tak banyak pengendara yang benar-benar memahami peran penting spul pada sepeda motor. Padahal, komponen mungil berbentuk kumparan kawat tembaga ini bisa disebut sebagai jantung kelistrikan motor.
Tanpa spul, berbagai fitur vital seperti lampu, klakson, hingga starter listrik tak akan pernah berfungsi.
Spul motor, atau disebut juga kumparan spul, bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Komponen ini terdiri dari lilitan kawat tembaga pada inti besi. Saat magnet pada flywheel atau magneto berputar, spul menghasilkan arus listrik yang kemudian disalurkan ke berbagai perangkat listrik motor.
“Bisa dibilang, spul adalah generator mini pada kendaraan. Ia yang memastikan seluruh komponen listrik tetap hidup meski aki bermasalah,” ujar seorang mekanik bengkel resmi di Indramayu.
Menghidupkan lampu utama, lampu sein, dan lampu rem.
Memberi daya pada klakson dan starter elektrik.
Mengisi ulang aki agar daya tetap stabil.
Menyuplai listrik untuk sistem pengapian (pada tipe tertentu).
Menariknya, spul motor terbagi menjadi dua jenis. Pertama, spul pengapian yang bertugas khusus menghasilkan arus untuk sistem pengapian. Kedua, spul penerangan/charging yang berfungsi mengisi aki sekaligus menghidupkan lampu serta perangkat listrik lainnya.
Jika spul rusak, gejala yang muncul biasanya lampu meredup, aki cepat habis, bahkan mesin sulit menyala. Tak jarang, pengendara keliru mengira masalah ada pada aki, padahal sumber utamanya justru pada spul.
Dengan perawatan dan pengecekan rutin, spul motor bisa bertahan lama. Namun jika sudah melemah, solusinya biasanya hanya satu: dililit ulang (rewind) atau diganti dengan spul baru.
Di balik bentuknya yang sederhana, spul motor memegang peranan besar dalam kenyamanan berkendara. Tanpa komponen ini, motor modern yang penuh fitur kelistrikan jelas tak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.(*)
