Kerikil.id, Indramayu – Untuk mengurangi volume timbunan sampah secara signifikan dan mengelola limbah yang sulit didaur ulang di wilayah pemukiman penduduk, Pemerintah Desa (Pemdes) Haurgeulis membuat Tanur pembakar sampah atau insinerator sederhana yang terbuat dari drum bekas.
Tanur pembakar sampah atau insinerator adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah pada suhu tinggi hingga menjadi abu.
Dikatakan Kuwu Haurgeulis, Isma Shewarha Dhewanthara, keberadaan Tanur pembakar sampah itu sudah berjalan selama 2 tahun yang ditempatkan di wilayah RT 28/RW 07. Menurutnya, dalam satu hari alat tersebut bisa membakar sampah hingga 90 kilogram.
“Satu kali proses pembakaran bisa mencapai 30 kg sampah. Dalam satu hari bisa 3 kali pembakaran. Alhamdulillah, keberadaan alat ini bisa menanggulangi persoalan sampah dilingkungan RT 28 yang terdiri dari 98 Kepala Keluarga,” ucap Kuwu Haurgeulis
Dijelaskannya, alat itu dinilainya sangat ekonomis. Bahan bakar pada alat tersebut menggunakan oli bekas. Dalam satu hari membutuhkan 2 liter dan harga per liternya 2 ribu rupiah. Dengan biaya operasional 4 ribu rupiah bisa mengurangi tumpukan sampah hingga 90 kilogram.
Camat Haurgeulis, Rory Firmansyah, saat meninjau langsung keberadaan Tanur pembakar sampah, Sabtu (25/10/2025) mengapresiasi upaya Pemdes Haurgeulis dalam menangani penumpukan sampah rumah tangga di lingkungan Desa Haurgeulis.
Menurutnya, hal tersebut patut dikembangkan dan diharapkan keberadaannya bisa mencakup seluruh lingkungan RT di wilayah Desa Haurgeulis.
“Ini suatu terobosan yang patut dicontoh oleh desa- desa lain dalam penanganan sampah. Meskipun alat yang digunakan sangat sederhana dan biaya operasional yang murah tetapi manfaatnya sangat besar sehingga bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah,” pungkasnya. (Red)
