Kerikil.id, Indramayu – Air laut kembali naik ke daratan, menutup jalan-jalan utama di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Warga menyebutnya “rob kecil”, tapi genangannya cukup tinggi hingga becak pun harus melaju pelan seperti perahu di atas air asin.
Fenomena rob ini bukan hal baru bagi warga pesisir utara Indramayu. Hampir setiap bulan, terutama saat angin laut kencang dan bulan purnama, air pasang menyusup hingga ke halaman rumah, warung, bahkan sekolah.
“Sudah biasa, Mas. Kalau pasang besar, air bisa sampai lutut. Kami cuma bisa pasrah,” ujar Sukarno (47), warga setempat yang setiap hari harus melewati genangan untuk berjualan.
Warga Eretan Wetan telah lama berjuang melawan rob, namun kondisi ini tidak pernah membaik. Mereka terus beradaptasi dengan air yang selalu datang, namun harapan untuk memiliki daratan yang stabil semakin menipis.
“Kami butuh solusi nyata, bukan hanya janji,” kata Sukarno dengan nada yang penuh harap.
Pemerintah telah berjanji untuk membangun pengaman pantai, namun warga masih menunggu realisasi dari janji tersebut. Apakah mereka harus terus berjuang sendiri melawan rob?
(Teja Sulaksana)
